Dampak Tragedi di Kanjuruhan Malang Untuk Timnas Indonesia

Hilangnya lebih dari 130 jiwa sudah seharusnya jadi tajuk utama tragedi di stadion Kanjuruhan Malang pasca digelarnya partai Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, akan tetapi tidak ada salahnya memperkirakan dampak dari kejadian tragedi di kanjuruhan terutama pada Timnas Indonesia yang tengah menikmati trend apik bersama pelatih mereka yakni Shin Tae Yong.

Kematian akibat keributan di sepak bola harusnya sepenuhnya di hentikan, tidak heran jika nantinya otoritas yang lebih tinggi seperti AFC dan FIFA turun tangan dan ikut melakukan penyelidikan.

Berikut Dampak Pasca Tragedi Kanjuruhan Untuk Timnas Indonesia

Baca Juga: Peringkat Pertama, Hasil Skor Timnas Indonesia U17 Vs Palestina U17 Menjadi Juara Grup B

1. Gagal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Status tuan rumah piala dunia u-20 di cabut. Indonesia dipercaya untuk menjadi penyelenggara ajang Piala Dunia u-20 pada tahun 2023 mendatang, hal istimewa akan di cabut bila FIFA memberikan sanksi pembekuan amat di sayangkan bila Shin Tae Yong yang sudah menempa bakat-bakat di level u-19 dengan baik dan bahkan menghantarkan mereka ke panggung Piala Asia u-20 tahun depan.

2. Tidak Bisa Mengikuti Piala Asia

Piala Asia saat ini adalah kompetensi tertinggi yang realistis untuk dikejar oleh Timnas Indonesia, semuanya berkat kerja Shin Tae Yong yang meski kerap diragukan namun pelatih asal Korea Selatan itu justru bisa membuat pembuktian besar. Suksesnya tersebut mengakhiri penantia 15 tahun Timnas Indonesia untuk kembali ke Piala Asia edisi 2007, maka dari itu sangat disayangkan jika nantinya tiket untuk Piala Asia dan Piala Dunia u-20 harus hangus karena insiden yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan para pemain.

3. Shin Tae Yong Pergi Meninggalkan Timnas

Pelatih Shin Tae Yong bisa saja pergi, pembekuan dari FIFA biasanya akan berlangsung dalam hitungan tahun apabila memang dijatuhkan sebagai tragedi Kanjuruhan, praktis Timnas Indonesia juga tidak akan punya kegiatan sebelum hukuman tersebut dicabut atau selesai.

Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Erling Haaland Kalahkan Rekor Ronaldo Dan Messi Di Liga Champions

Dampak tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bisa berakibat fatal bagi masa depan sepakbola Indonesia, mungkin melihat aturan FIFA dan melihat kasus Kanjuruhan Malang yang dianggap sebagai salah satu sejarah tergelap dalam dunia sepakbola tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di dunia, dapatkah Federasi Sepak Bola FIFA melakukan evaluasi dan pertimbangan terhadap hukuman alias sanksi bagi dunia persepakbolaan Indonesia.

Dunia sepakbola Indonesia bisa tenang karena pasti akan ada “proses” hukuman menunggu FIFA.

8 Efek Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang:

  1. Kompetisi Liga Indonesia dengan penonton.
  2. Pertandingan Indonesia dibekukan selama 8 tahun.
  3. Keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut
  4. Piala Dunia U20 di Indonesia Dibatalkan
  5. Timnas Indonesia dilarang bermain di Piala Asia 2023 dan Piala U20.
  6. Poin ranking FIFA Indonesia berkurang.
  7. Klub-klub Indonesia dilarang bermain di Piala AFC.
  8. Larangan klub Indonesia tampil di Liga Champions Asia.

Semua pertandingan sepak bola di seluruh dunia hening sebelum pertandingan untuk menghormati dan meratapi para korban Stadion Kanjuruhan. Klub-klub mulai dari Liga Spanyol hingga Liga Champions, banyak tulisan yang menjadi pesan moral bagi para korban.

Dia fasih berbahasa Inggris, fasih berbahasa Belanda dan Jerman.
Tapi untuk bahasa lain, karena penasaran, saya menggunakan google translate karena ingin melihat artinya.
Ternyata tulisannya menyeramkan:
Suporter Bayern Munich menulis dalam bahasa Jerman:
“Lebih dari 100 orang dibunuh polisi. Pikirkan korban yang tewas di Kanjuruhan!”
Liga Spanyol Ultras Vallecano:
“Sebuah mobil polisi telah berubah menjadi tragedi di interior stadion, kali ini di Indonesia.”
Dan masih banyak tulisan.
Pendukung di seluruh dunia bereaksi, ekspresi tertulisnya bisa diartikan mengerikan.

Leave a Comment